Rabu, 21 November 2012

Kejutan-Kejutan Berharga Angkatan Pertama


Reportase MOS SMPIT Assalaam Pekalongan 2012 *

“Cita-citaku ? Apa ya ?” begitu pertanyaan yang terbesit dari beberapa siswa dan siswi di ruang aula, SMPIT Assalaam Boarding School Pekalongan (ABSP) pada Senin, 16 Juli 2012. Mereka menerawang ke langit-langit, ke ruangan dan ke segela penjuru mencari cita-citanya apakah berada di sana ? Mengawali Masa Orientasi Siswa di sekolah baru dengan meminta siswa menuliskan mimpi atau cita-citanya di masa depan dan 3 tahun mendatang. Beberapa anak terlihat antusias menuliskan apa yang akan didapat di masa mendatang. Suasana semakin riuh dan antusias ketika mereka menempelkan cita-cita itu di wishes tree.

Sebagai penoreh sejarah awal ABSP, MOS angkatan pertama dengan Ustadz Muhtadin, S.Pd I sebagai koordinator ini didesain sedemikian rupa sehingga berbeda dengan mayoritas MOS di sekolah-sekolah lain. Tim Trainer dari Pioneer Jakarta dan Trusco Semarang menghadirkan sajian penting bagi peserta MOS ABSP 2012 selama 3 hari pelaksanaan MOS. Kegiatan yang diawali dengan acara open house diikuti oleh 53 peserta MOS yang terdiri dari 30 peserta ikhwan dan 23 peserta akhwat.

Acara dibuka oleh kepala sekolah, Ustadz Bambang Subekti dan berlangsung dari pukul 07.00 hinggal 21.00 WIB.  Adapun kegiatan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) wajib diikuti oleh peserta baik yang menjadi santri ataupun non santri (non pondok). Hal ini dilakukan selain karena acara MOS hinggal malam, juga agar kultur pondok terasa bagi semua siswa. Mulai dari kegiatan Qiyamul lail, dzikir pagi bersama, tilawah bahkan olahraga bersama. Dengan demikian ikatan persaudaraan dan persahabatan mereka kian terjalin.

Kegiatan MOS dengan tema menjadi juara dengan 7 karakter qur’ani ini lebih mengedepankan pengembangan karakter tiap anak. Hal ini teruji dari beberapa session mengejutkan yang merangsang pola pikir dan potensi anak. Konsep outbond yang dibuat seperti petualangan memberikan kesan tersendiri bagi tiap anak. Bagaimana tidak mengesankan, petualangan menjelajahi pusat kota, alun-alun pekalongan secara beregu. Penjelajahan yang bukan ala kadarnya. 

“Keberanian dan kreativitas mereka benar-benar akan terlihat usai proyek ini” kata Pak Andi selaku trainer. Mereka dibekali amunisi sebagai bekal pulang meuju gedung SMPIT yang bertempat kurang lebih 2 km dari alun-alun Pekalongan. Dari Alun-Alun Pekaongan, peserta diajak untuk berpikir kreatif mencari strategi untuk kembali ke ABSP. Beberapa kelompok memilih menjual modal yang berupa jajan ke orang lain dengan mengambil keuntungan lebih tinggi. Dari keuntungan itulah yang akan digunakan untuk naik angkutan umum dan sampailah ke ABSP. 

“Asyik, mengesankan dan menambah wawasan“ begitu tutur Agnis dan Ayu (siswa SMPIT ABSP) setelah berhasil mencapai garis finish. Adapun satu kelompok terbaik dari proyek ini adalah kelompok yang berhasil mendapatkan keuntungan dan pengalaman yang luar biasa. Beberapa anak yang ternyata sangat berani dan memiliki rasa ingin tahu tinggi, mereka memasuki gedung Kospin Jasa untuk ‘ikut-ikutan’ jadi sekretaris yang merekap beberapa data. Ada jasa yang digunakan, ada pula peghargaan yang diterima. “Kalau ingin mencapai sesuatu, kita harus berpikir kreatif ternyata.” Komentar mereka seraya tersenyum merasakan betapa manis hasil yang didapatnya.

MOS yang jauh dari ajang perponcloan ini berlanjut hingga pencarian jati diri anak pada acara yang diisi oleh tim trainer Trusco, Pak Usep Badruzzaman, S.Pd. Kemampuan intrapersonal anak mulai dikembangkan, tentang bagaimana dan sejauh mana mereka mengenali dirinya masing-masing sampai ingin menjadi sosok yang seperti apakah kelak di masa depan ? Sadar ataupun tidak, anak-anak dikemudikan agar mereka mampu membuat target dalam kehidupan sehari-hari, di pondok, di sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Selama kegiatan berlangsung bukan berarti tanpa hambatan yang berarti. Mengondisikan peserta terutama peserta yang tinggal di pondok agar merasa nyaman dan betah tinggal di pondok merupakan tugas yang menempati urgensitas tinggi. Beberapa anak yang memang jarang berpisah dengan orang tua, kerap sekali merasa rindu dengan tempat tinggal terlebih dengan orang tua. Alhamdulillah tim trainer dan Ustadz/Ustadzah juga tak kalah dengan keluhan anak-anak, ada sederetan motivasi dan pesan yang semoga bisa diserap oleh anak-anak di SMPIT ABSP.

“Dari kegiatan MOS ini, semoga anak-anak memiliki sikap disiplin yang lebih baik dan mampu berjiwa mandiri serta mampu mengenal lingkungan sekolah.“ Tutur Ustadz Didik Teguh Yuwono, S. Pd selaku koordinator acara MOS ABSP.

Acara diakhiri dengan foto bersama. Rasa lelah dan senang tergambar dari garis wajah mereka termasuk para panitia yang tak lain tak bukan adalah Ustadz dan Ustadzah yag ada di SMPIT ABSP. Sejarah. Kelak nama anak-anak angkatan perdana di SMPIT ABSP inilah akan menjadi perbincangan awal dari sebuah sejarah. []

*)diterbitkan di Buletin Al Ummah Edisi  September

Tidak ada komentar: