Minggu, 03 Maret 2013

It's My Decision

Seperti berjalan di atas titian kayu
mudah terombang-ambing
oleh angin
oleh hujan
oleh badai...

Mana mungkin kita akan berjalan di atas keraguan ?
Keraguan itu....
Ada banyak 'mungkin' yang menyebabkannya.

Kau tahu...
membangun sebuah keputusan di atas segala keraguan itu...
berat dan...
tak bisa ku bayangkan apa yang akan kemudian terjadi nanti.

Ada yang bilang,
mungkin itu awal yang meragukan tapi kalau sudah dijalani,
pasti akan menemukan kemantapan.
Bagiku, tidak demikian.

Keraguan itu hanya ada dua pilihan....
HENTIKAN atau LANJUTKAN
tentunya melanjutkan dengan membangun sebuah persepsi baru
yang akhirnya membuat kita yakin.

Tak ada seorangpun yang mampu memaksa kita untuk memilih keputusan itu.
Apalagi untuk urusan yang menyangkut masa depan.
Aku yakin, hati ini kemudian perlahan digerakkan olehNya
karena Allah yang menunjukkan. itu saja...
Tanpa desakan dari siapapun. itu saja...

Biarkan keyakinan itu datang dari diri pribadi kita.
Karena jika demikian adanya, maka kita tak akan mudah digoyahkan oleh
pendapat atau persepsi orang lain.

(sudah ! Tidak usaha ada banyak TAPI !)

Bismillah, percaya sama Allah kalau Allah akan menunjukkan.
Dengan satu syarat : kita mau meminta kepadaNya.

Bismillah, ketika niat itu pelan-pelan membulatkan tekad kita...
maka insya Allah semua akan baik-baik saja.

Bismillah, keyakinan itu akan mengantarkan kita untuk tetap bertahan.
Kalau bilang masalah resiko ? Semua pilihan pasti ada resikonya masing-masing.
Simple kan ?

Kau tahu, kenapa Allah meminta kita untuk selalu "BISMILLAH" sebelum
melakukan berbagai aktivitas ?
Itu supaya kita yakin bahwa apapun yang terjadi kemudian
tak lain tak bukan adalah sebuah fase yang harus kita lewati.
Menjadi rangkaian bentuk cinta Allah pada kita.

Sekali lagi, Bismillah...untuk apapun yang sudah menjadi keputusan kita.

ketika hati ikut bertasbih bersama sejuta sel dalam tubuh kita...
maka hanya ada satu keyakinan yang benar-benar membuat kita bertahan...
cukup meletakkan ALLAH di posisi yang pertama sebagai satu alasan
untuk mengambil keputusan.

Maka jika sudah yakin, masih perlukah kita mempertanyakan
mengapa angin tanpa permisi mengugurkan dedaunan ?
mengapa ombak tanpa bertanya dulu pada pasir untuk rela dibasahi ?
dan mengapa tunas daun tak meminta izin pada bumi untuk tumbuh pada tanahnya ?

(Dear seseorang yang sudah memantapkan hatinya untuk menjalani sebuah keputusan,
nanti ku beritahu mengapa aku menulis demikian.
Jazakillah for everything sista : Nisa A.M)