—Meskipun mereka berbaris dengan
sisa tenaga yang sudah terkuras selama kemwil, mereka masih sempat berkata,
“Kemwilnya tambah tiga hari lagi, yuk !”
Kali ini SMPIT yang baru lahir di
Pekalongan diberi kesempatan untuk mengikuti ajang asah potensi kepramukaan
oleh JSIT Pusat. Acara yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak SIT yaitu Kemwil
(Kemah Wilayah) Ukhuwah ke VI se-Jateng dan DIY.
Segudang Persiapan
Terhitung sejak pertengahan
September, Ustadz Muhtadin selaku koordinator ekstra Pramuka sekaligus
koordinator persiapan kemwil ABSP mulai disibukkan dengan segala yang berbau
kemwil. Kegiatan yang dikompetisikan saat kemwil memang lumayan banyak. Mulai
dari LKBB (Lomba Kreasi Baris-Berbaris), pioneering, tahfidz juz 29, paradise
stand, hasta kaya dan scout adventure. Persiapan perlombaan semacam itu tak
mungkin dilakukan dalam waktu singkat. Untungnya Ustadz Muhtadin bersama timnya
yaitu Ustadz Didik, Ustadzah Meilda, Ustadzah Vita, Ustadzah Azmi, ikut
membantu mempersiapkan siswa agar menguasai materi perlombaan.
Persiapan lebih banyak pada
praktek sehingga menguras tenaga dan waktu. Siswa yang tergabung dalam dua regu
yaitu regu elang (regu ihkwan) dan regu edelweis (regu akhwat) bukan sembarang
siswa. Karena mereka sudah mengikuti seleksi kepramukaan sehingga terpilihlah
dua belas siswa dalam setiap regu.
Belum pelaksanaan kemwil saja,
karakter siswa sudah mulai bermunculan. Perselisihan kecil menjadi catatan bagi
ustadz dan ustadzah untuk banyak mengenal dan memahami mereka. Terlebih bagi
mereka, hal-hal seperti itu akan menjadi ajang mencari jati diri dan mengenal
teman. Persiapan kemwil yang mewarnai langit ABSP memang begitu mengesankan.
Merah Abu-Abu
Pagi-pagi (15/11) di tahun baru
Islam, halaman ABSP sudah dipenuhi regu elang dan regu edelweis yang sudah
berseragam merah abu-abu. Merah abu-abu inilah yang menjadi tema warna kemwil
ABSP. Bambu-bambu—yang merah abu-abu—sudah tertata dan siap diangkut dengan doplak. Antara gembira dan penasaran
terpancar dari wajah mereka. Bus di depan gang SDIT Ulul Albab pun siap
mengangkut wajah-wajah penasaran mereka ke Purbalingga.
Buper (Bumi Perkemahan)
Munjuluhur sudah menanti kedatangan berbagai regu dari seluruh daerah di Jateng-DIY.
Jalanan yang naik turun dan penuh dengan bukit-bukit serta riak-riak sungai
kecil juga siap dijadikan hunian selama tiga hari ke depan. Rombongan regu
diangkut dengan doplak menuju kapling
masing-masing. Ternyata doplak atau
mobil pick up menjadi alat
transportasi yang lumayan laris di sini. Bukan hewan kurban saja yang bisa
dibawa doplak tetapi selain bisa
mengangkut barang, juga bisa mengangkut orang.
Ya, inilah kami merah abu-abu
yang ikut mewarnai bukit dan lapangan hijau bumi perkemahan Munjuluhur,
Purbalingga dari tanggal 15-18 November 2012. Mencoba menghirup aroma udaranya
yang sejuk, membiarkan ilalang-ilalang melambaikan semangat dan langit malam
berbintang terbentang pun rela dinikmati oleh regu kami. Bismillah siap beraksi ! seru kami waktu itu.
Belajar Untuk Kemwil Mendatang
Subhanallah. Melihat regu dari
sekolah lain ? Terdiam sejenak. Kreativitas dan percaya diri dari beberapa
kelompok lain memang patut diacungi jempol. Gapura mereka yang super kreatif,
yel-yel mereka yang selalu dinyanyikan setiap kegiatan, seragam-seragam yang
unik, serta kekompakan regu yang seru membuat peserta lain terpana melihatnya,
termasuk regu ABSP ikut terpukau dibuatnya. Tak apa, karena regu kami yang baru
berumur jagung memang mesti banyak belajar di kemwil kali ini. Sudah bisa
berpastisipasi dalam kegiatan ini saja rasanya sudah alhamduillah (maklum
sekolah baru). Maka tahun ini, biarkan ABSP ‘mencuri’ ruh yang bisa dijadikan
bekal dan modal untuk kemwil mendatang
Wajah yang Berubah
Tiba di penghujung kegiatan,
upacara penutupan Kemwil. Meskipun mereka berbaris dengan sisa tenaga yang sudah
terkuras selama kemwil, mereka masih sempat berkata, “Kemwilnya tambah tiga
hari lagi, yuk !”. Semua tersenyum dan seolah ada anggukan dalam hatinya
masing-masing.
Antara harap-harap cemas dan
pasrah mendengarkan panitia dengan suara lantang mengumumkan juara dari
masing-masing perlombaan. Tak banyak berharap, tetapi ternyata Allah memberi
hadiah yang membuat kelompok ABSP bersorak, Alhamdulillah. Akhirnya nama SMPIT
Assalaam Pekalongan diserukan oleh panitia sebagai Juara 2 Lomba Hasta Karya
Batok Kelapa (Akhwat). Ternyata bukan sekali tetapi dua kali nama SMPIT
Assalaam disebutkan. Juara 2 Lomba Hasta Karya Batok Kelapa juga di raih oleh
regu elang (ikhwan).
Selamat untuk ABSP, semoga prestasi kali ini mengantarkan
prestasi-prestasi membanggakan pada kegiatan lain di tahun-tahun berikutnya. Doa
kami selalu menyertaimu, ABSP !
Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! []