Bener-bener deh,
kemarin 21 Agustus 2012 kedatangan Mba Karin ke rumah membuat aku ‘error’ lagi.
Haha bukan error sebenernya. Memang dari dulu udah gini. Apalagi kalau udah
ketemu sama temen yang punya biang yang sama. Jadilah karakter kami yang
semakin hidup.
Wah, seolah frame
ku semakin nyata tentang ‘anak jurnalistik’ yang rame, gokil, heboh, aneh dan
pastinya kreatif (ehemm, mbagus-mbagusin dikit gak apa-apa kan ?). Meskipun
udah dimakan waktu bertahun-tahun gak ketemu, nyatanya kita tetep bisa
ngobrolin hal-hal yang seru abiz. Pembicaraan yang keren, asyik, mengisnpirasi
dan memotivasi (menurutku) tapi gak berat banged karena dikemas dengan sangat
renyah. Hehe...
Pokoknya siang itu
kehadiran Mba Refreinaka Fikarin Tartila (sama suaminya) membuat aku
bernostalgia tentang masa itu. Sedikit mengulang kisah lama supaya ada semangat
‘menggila’ seperti dulu, boleh kan ?
Episode 1
Kenalin nih, para tetua-tetua yang
menjerumuskan aku ke dunia mereka. Sebelum aku masuk ke Jcrew, tiga orang itu
tuh yang nge-tes aku dengan hal yang aneh-aneh (gak usah diceritakan disini
ya..). Yang jelas dari hari itu aku tahu mereka orang yang super aneh tapi
pinter dan itu nyata ada. Hehe...
Yang paling kiri itu Mba Zee (Inget ya ? Zee,
pakai Z, begitu katanya dulu sambil nulisin huruf Z di pipi kanannya), yang
paling kanan itu Mba Karin dan yang nongol dari bawah itu Mas Debix. Setelah
aku, Fay dan Casdik masuk otomatis Mba Zee dan Mas Debix lengser dan
dipensiunkan dari kepengurusan JCREW, Himaki 2008. Gud bye Nenek, kakek....
Episode 2
Tuh, lihat manusia-manusia yang bergelantungan
itu ? bukannya kami nganggur sampai mau foto aja harus manjat pohon dulu. Haha,
kita lagi disuruh ambil balon di pohon itu. Biar tambah semangat, makanya kami
foto dulu. Tapi sayangnya Mas Uncka gak ikutan ki...payah...!
Aku masih inget banget tulisan pada kertas di
dalam balon yang diambil sama ucil (maksudnya Casdik, hehe).
“Cari daun yang berbentuk waru”. Daun berbentuk waru ? ahiya, kami langsung menemukan
waktu itu. Dan kami diminta untuk memberikan filosofi dari daun waru itu dan
dikaitkan dengan keberadaan kita di Hima Kimia 2008.
“Bekerja dengan hati dan penuh cinta”
begitu
intinya kira-kira yang kami sampaikan ke teman-teman lain setelah acara selesai.
Aseeeek....!!
Episode 3
Nah, ini nih formasi terlengkapnya. Gila juga
kadang ya ? Sore itu kita janjian buat pemotretan. Pemotretan buat model apa
ya? Iklan sandal ? kayaknya gak mungkin dewh. Model baju ? haha, mana mungkin
juga. Baju kita udah item semua gini. Bahkan ada tuh yag salah kostum terpaksa
pinjem kaos SKAK yang tulisannya ijo punya Mba Ana, haha dipakai siapa ya ?
(ehem, tenang semua pasti tetap menjadi rahasia perusahaan kok )
Well, pemotretan ini untuk profil departemen. Hehe, bagiku ini lebih dari pemotretan iklan sandal, baju,
jilbab, atau apalah (haha, kayak udah pernah jadi model aja), yang jelas inilah
model-model Jcrew yang banyak membelajarkan aku sehingga makin cinta dengan
Jurnalistik.
Episode 4
Yang ini lagi berpusing ria (hmm, nggaya,
padahal agak nyantai sih). Rapat redaksi malem-malem, kalau gak salah lagi
bahas C-News ma La Chemso bukan ya ? ah gak tahu deh, aku ingetnya ini
tempatnya Mas Uncka jadi markas besar kita setelah markas Hima Kimia di
gelanggang ormawa. Aku inget banged nih, interior di ruangan ini bikin
temen-temen iri. Apalagi setelah beberapa bulan kemudian, pas kita rapat Just
My Soul, kayaknya nih ruangan malah mirip karaokean atau studio musik. Ada tape
segedhe gambreng, lampu kelap kelip tujuh belas agustusan, tirai bambu dan tulisan-tulisan
jepang, akuarium dengan satu ikan, semuanya tertata rapi..pi..pi.
Episode 5
Wajah Mba Lisa Assalami...cute
bangedddd...padahal ni abiz di dodol-dodol-in sama ketua JMS nih.
Hikz,,hikz,,yang penting kita tetep bisa ketawa. Aku juga pernah digituin sama Mas
Uncka mba. Wah, kalau yang belum tahu Mas Uncka sih pasti deh 100 % bakalan
sakit hati sehari semalem. Mak jleb-jleb banged.
Waktu itu aku mau
bikin konsep buat Mading Cis-Trans.
“Haduh, dodol bin
dudull bin....dll (sensor, tut....)” katanya gitu. Terus aku ganti konsep deh,
pakai tirai bambunya Mas Uncka. Nah, habis itu tuh, baru deh dipuji
abis-abisan. Hmm, Mas Uncka sih jadi orang terlalu kreatif, multitalent lagi
(desain grafis, desain interior, editing music, teater, video-shooting, bloging
n web, wirausaha, penelitian ilmiahnya juga jago), jadinya kalau mau n\share
ide agak minder deh. Hehe, tapi makasih
inspirasi dan ide-ide gilanya itu keren banged. Sampai munculah...just my soul
dan teater koran.
Episode 6
Sampai pada akhirnya...Emak Jcrew 2008 pun
juga harus ikut-ikutan pensiun dari kepengurusan. Dan meninggalkan aku, Fayla
dan Casdik. Teganya lagi, Casdik
meninggalkan aku sama Fay meneruskan perjalanan di Jcrew yang akhirnya kami
ganti nama dengan Jukri 2009. Soalnya ternyata Jcrew itu menyamai dengan suatu
nama kelompok tertentu.
Dengan berbekal ilmu dari emak dan nenek kami,
jadilah kami......muka-muka seperti ini
Ada Wiwid, Fayla, Agma,
Inez, Rifa, aku dan Deska. Dunia baruku waktu itu. Rame rasanya. Wah ini nanti
kita bahas di judul yang lain ya...karena nanti jadi terlalu banyak. Hehe,
thanks buat smuanya, j-Crew n Jukri. Kalian keluargaku yang semakin mengenalkan
dan menjerumuskan aku di dunia yang sampai sekarang ini aku tekuni, majalah,
buletin, desain, dan nulis. Yah meskipun masih amatiran, hehe....
Khususnya buat Naila Faila Sufa atau Fay (thanks for everything) :
Hmm, jadi kebuka
nih catatan curhat di buku pink kecil yang sering buat rapat dulu. Terharu,
tapi itu dah berlalu. Yang jelas waktu aku kasih tulisan itu ke Mba Karin, Mba
Karin kasih balasan tulisan begini :
***
Hyaaah itulah cerita awut-awutan pelepas rinduku sama
dunia yang baru kemarin aku tinggalin. Dunia kampus. Sekarang senyum Mba Karin
masih sama kok serenyah dan seindah (hhhuuuuiiiihhhh) waktu dulu. Tapi sekarang
lebih indah dink, karena udah nikah. Hehe...
Terima kasih Mba Karin, yang membuat aku akhirnya menuliskan curhatan
ini. Semoga persahabatan ini selalu indah ya...![]
Pekalongan
10:08|22 Agustus 2012